Rabu, 27 Agustus 2008

Pesan Moral Luqman Hakim

Ali bin Hasan bin ‘Abdullah bin ‘Umar Al’Athas, mengutip Sejarawan Ath Thobari yang……….. bahwa Luqmanul Hakim hidup di Habsyi dengan nama lengkap Luqman bin Ba-ura’ bin Nabur bin Tariba . Ada yang menyebut bahwa putra Luqman sebagai seorang kafir yang musrik. Ia tak henti-hentinya memberikan pesan dan peringatan kepada anaknya dengan cara yang baik dan bijak sampai anaknya terpanggil memeluk Agama Islam
Ada pula yang menyebut bahwa putra Luqman seorang muslim yang baik. Adapun pesan Luqman kepada anak-anaknya adalah sesuatu pesan sebagai upaya pencerahan sejak diri kepada putramu agar tidak terjerembab kelembah kemusrikan dan kemungkaran
Dalam bulletin KIPAS ini sudah pernah dimuat beberpa pelajaran yang dapat kita petik dari nasehat Luqman, namun karena begitu banyak pesan-pesan yang bisa kita peroleh, inilah sebagian lain yang bisa kita jadikan toladan
“Wahai anakku! Perhatikanlah baik-baik soal hati dan lidah. Apabila keduanya baik, maka tidak ada sesuatu yang paling baik dari pada keduanya; dan manakala keduanya buruk, maka tidak ada yang lebih buruk dari kedunya”

“Wahai anakku! Juallah duniamu demi kehidupan akhiratmu, niscaya engkau akan memperoleh keduanya dengan beruntung. Janganlah kamu mencampuri urusan dunia terlalu dalam sehingga dapat rusak urusan akhirat dan menyebabkan jauh dengan Allah; dan jangan kamu meninggalkan urusan dunia agar tidak menjadi beban bagi orang lain. Bagaikan engkau tidur begitu keadaan engkau mati dan sebagaimana keadaan engkau bangun begitulah kamu nanti dibangkitkan maka beramallah dengan amal yang sholeh yang akan membuat engkau tidur dan bangun sebagai pengantin baru. Jangan kamu beramal yang buruk, sebab keadaan itu akan menjadikan kamu tidur dan bangun akan dibayangi oleh perasan penuh ketakutan, bagaikan seorang penjahat yang di cari-cari penguasa untuk di tumpahkan daranya

“Wahai anakku! Barang siapa yang mau melihat cacat dirinya sendiri, niscaya ia terhindar dari melihat cacat orang lain, barang siapa yang menyembunyikan kesalahan sendiri niscaya ia membesar-besarkan kesalahan orang lain.
Barang siapa berusaha mencemarkan nama baik orang lain, niscaya terbukalah rahasianya. Barang siapa yang berlaku congkak terhadap orang lain niscaya ia akan tertipu dan barang siapa membangga banggakan diri niscaya ia akan celaka. Barang siapa sedikit bicara ia akan selamat

Tidak ada komentar: